Minggu, 03 September 2017
Hari ini kutuliskan sebuah kisah dalam dunia mereka yang kerap kuanggap tiada.
Tapi kini aku mengenal mereka. Sosok tersembunyi dalam sebuah mimpi.
Kupandang dua bocah dengan wajah kumalnya, berdiri pada ambang pintu kala senja.
Satu dari mereka dengan sebuah tongkat kayu di tangan kiri-nya. Sedang bocah lainnya terdiam tanpa kata.
Diriku kini hanya merasakan udara dingin dalam gelap. Menerawang tanpa aba dan kalimat.
Siapakah dua bocah malang ini yang tampak dengan penuh luka, meraung bak singa tanpa induknya. Tapi tetap saja, bola mata mereka menunjukkan ketidakpastian dalam angan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar